Saturday, December 31, 2011

Pengumuman Masuk SMA

Saat ini masih mengenai masa-masa awal SMA di SMANSA LANDBOW Bukittinggi
Seminggu lagi pengumuman pendaftaran SMA Negeri di Bukittinggi, tapi gak ada sedikitpun gerakan yang menunjukkan ke khawatiran pada diriku. Santai (tapi sebenernya dalam hati was-was banget) itu sifat yang aku tunjukkan saat menghadapi waktu-waktu pengumuman pendaftaran SMA. Saking santainya, ibu jadi geram dan bilang, "Kamu ini, kok santai-santai aja? Gak takut ntar gak lulus?" Ibu marah-marah, aku cuma bisa diam, takutnya ibu tambah marah. "Sini bukti pendaftaran SMA kemaren", buat apa coba sama ibu, pikiran pertama yang terlintas di benakku saat ibu memintanya. Jangan-jangan mau di bakar ibu karna aku santai-santai aja. Hello, napa sama orang tua sendiri curigaan sih? aneh.. Dengan takut-takut aku bertanya, "Buat apa bu?". ibu cuma bilang "Kamu foto kopi sekarang, ini kita jadiin buat cadangan masuk SMA kalau seandainya kamu gak lulus". Oh ibu,, engkau sungguh perhatian padaku.. thanks mom.



Nah, hari ini pengumumanya. Gak keliatan nervouse sedikitpun. Orang-orang gak ada yang tau, bagaimana nervouse-nya aku saat itu. Tapi kata temanku, aku ini tipe orang yang pintar menyembunyikan perasaanku sendiri terhadap orang lain,, waw.... Sebelum pergi, kucium tangan ibu, kuminta do'a restu agar mendapat  yang terbaik. "Nanti kalau udah liat pengumumannya, telfon ibu ya", kata ibu padaku, aku hanya bisa tersenyum memamerkan senyum terbaikku pada ibu agar ibu tidak khawatir. "Pergi dulu ya bu, Assalamu'alaikum","wa'alaikumusalam", Brangkat. Tapi eits.. Sebelum ke tempat pengumuman, mari kita jemput dulu sahabatku yang juga menanti pengumuman itu. Kami gak pergi sendirian (gimana caranya ngomong sendirian, kan udah pergi berdua), kami di antar pakai motor sama papaku. Kami meluncur tread 3 dengan motor...waw

Sampai akhirnya di tempat pengumuman. Tau gak, hari pengumuman ini lebih banyak orang yang datang. Gak cuma siswanya, para orang tua juga hadir untuk menyaksikan sejarah bagi anak mereka termasuk papaku,, hehehe. Sambil berdesak-desakan aku masuk menerobos arus masa untuk melihat hasilku,, tapi gak ada sedikipun tanda-tanda namaku di nilai yang aku lihat (ya iya lah, aku aja salah liat tempat nilaiku, nilai aku di lembaran setelahnya) .Saat aku masih celingak-celinguk memperhatikan, sebuah tangan memegang pundakku. Tau gak itu tangan siapa? Betul sekali, itu tangan papaku. "Nak, tadi papa lihat di sebelah sana, kamu dapat di SMA favorit nak", terus terang aku kaget "dimana pa?" dan papa hanya menunjuk kearah tempat namaku. "kamu cek sana gih, mana tau papa salah liat" . Akhirnya aku beranjak ketempat yang ditunjuk papa, disana ternyata temapat kekelompok nilai yang beda-beda tipis sama nilaiku. Kalian tau, ternyata papa gak salah liat, nama aku tercantum disana dan aku masuk ke sekolah terfavorit di Bukittinggi. Alhamdulillah. Aku keluar kerumunan menemui sahabatku yang menungguku melihat pengumuman tentang nilaiku. Tiba-tiba papa menghampiri kami. "gimana?", tanya papa. "alhamdulillah pa". papa tersenyum dan mengingatkan pesan ibu tadi pagi. Aku cuma mengangguk.

Rasa bahagia ini sangat susah di ungkapkan dengan kata-kata, tapi rasa bahagia itu pupus saat sahabatku belum beruntung mendapat tempat di bangku SMA. Sahabatku mendapat cadangan ke-9 di daftar. Apa yang harus aku lakukan, apa aku harus bahagia atau aku harus ikut sedih. Akhirnya aku memilih untuk menghiburnya dan mengajaknya menukar Vocer yang aku menangkan dalam sebuah radio beberapa malam sebelumnya. Setelah menukarnya, kami pulang dengan muka murung. Hari pengumuman bertepatan dengan perayaan Khatam Al-Qur'an di daerahku dan orang tua sahabatku itu ada di perayaan. Jadi kami menuju rumahku saja bersama sahabatku.

Saat membuka pintu ibu langsung berlari ke pintu dan menanyakan hasilnya dan saat aku bilang aku lulus di SMA terfavorit yang notabenya dulu juga SMA ibuku. Ibu langsung menangis dan memelukku. Aku hanya bisa tersenyum dan mengatakan agar ibu jangan menangis. Lalu ibu menanyakan hasil yang didapat sahabatku, temanku hanya bisa tersenyum sambil menggeleng. Aku tau sebenarnya sahabatku itu tak bisa tersenyum saat ini, aku tau dia tersenyum agar tidak merusak kebahagiaan kami, dan aku juga tau bagaimana sebenarnya hati sahabatku saat ini.

Setelah meletakkan barang-barang, aku dan sahabatku meluncur ke tempat Khatam Al-Qur'an, tempat dimana kami bertemu dengan orang tua sahabatku. Setelah kuparkir motor, kami masuk dan menemui orang tua sehabatku. Hal pertama yang dilakukan sahabatku adalah menangis pada orang tuanya sambil mengatakan kalau ia belum berhasil, melihat hal itu, tak kuasa aku menahan air mataku. Orang tua sahabatku mengatakan, itu belu rejeki. Jadi jangan putus harapan dan terus berdo'a serta papa sahabatku mengatakan kalau sahabatku akan tetap dapat sekolah.

Setelah sahabatku tenang, aku mohon izin pulang pada orang tua sahabatku dan sahabatku. Aku melesat pulang dengan motorku. Saat sampai di rumah, ternyata abangku sudah pulang bersama seseorang yang sudah aku kenal sejak kecil (anggaplah namanya 'F'). Abangku dan F menanyakan perihal kelulusanku dan tentu saja mereka memberi selamat. "selamat ya, SMA yang kamu masuki itu udah terkenal lho sampai ke daerah aku", kata F. Aku hanya bisa senyum-senyum dan mengatakan terima kasih..

wah.. Wonderful day deh hari itu.. Walau aku sedih, bahwa sahabatku gak belum berhasil. Tapi aku punya keyakinan (saat itu) kalau sahabatku bisa melewati itu semua dengan yang terbaik dan kalau  mengenai si F,, kita tunggu aja yak postingan aku selanjutnya..

2 comments:

hikmah zhiezhea said...

alhamdulillah ya... sesuatu...
hehe
:D

Fitrah Rahmi Putri said...

hehehe...

iya yak imah

Post a Comment